-visit us: @Mr_ikky and Friends- |
Penyebaran dan Kebiasaan
Ayam yang menyukai daerah terbuka dan berpadang rumput, tepi hutan dan daerah dengan bukit-bukit rendah dekat pantai. Ayam-hutan Hijau diketahui menyebar terbatas di Jawa dan kepulauan Nusa Tenggara termasuk Bali. Di Jawa Barat tercatat hidup hingga ketinggian 1.500 m dpl, di Jawa Timur hingga 3.000 m dpl dan di Lombok hingga 2.400 m dpl.
Pagi dan sore ayam ini biasa mencari makanan di tempat-tempat terbuka
dan berumput, sedangkan pada siang hari yang terik berlindung di bawah
naungan tajuk hutan. Ayam-hutan Hijau memakan aneka biji-bijian, pucuk
rumput dan dedaunan, aneka serangga, serta berbagai jenis hewan kecil seperti laba-laba, cacing, kodok dan kadal kecil.
Ayam ini kerap terlihat dalam kelompok, 2 – 7 ekor atau lebih, mencari makanan di rerumputan di dekat kumpulan ungulata besar seperti kerbau, sapi atau banteng.
Selain memburu serangga yang terusik oleh hewan-hewan besar itu,
Ayam-hutan Hijau diketahui senang membongkar dan mengais-ngais kotoran herbivora tersebut untuk mencari biji-bijian yang belum tercerna, atau serangga yang memakan kotoran itu.
Pada malam hari, kelompok ayam hutan ini tidur tak berjauhan di rumpun bambu, perdu-perduan, atau daun-daun palem hutan pada ketinggian 1,5 – 4 m di atas tanah.
Ayam hutan hijau berbiak antara bulan Oktober-Nopember di Jawa Barat
dan sekitar Maret-Juli di Jawa Timur. Sarang dibuat secara sederhana di
atas tanah berlapis rumput, dalam lindungan semak atau rumput tinggi.
Telur 3-4 butir berwarna keputih-putihan.
Tak seperti keturunannya ayam kampung, Ayam-hutan Hijau pandai
terbang. Anak ayam hutan ini telah mampu terbang menghindari bahaya
dalam beberapa minggu saja. Ayam yang dewasa mampu terbang seketika dan
vertikal ke cabang pohon di dekatnya pada ketinggian 7 m atau lebih.
Terbang mendatar, Ayam-hutan Hijau mampu terbang lurus hingga beberapa
ratus meter; bahkan diyakini mampu terbang dari pulau ke pulau yang
berdekatan melintasi laut.
Pagi dan petang hari, ayam jantan berkokok dengan suaranya yang khas, nyaring sengau. Mula-mula bersuara cek-kreh.. berturut-turut beberapa kali seperti suara bersin, diikuti dengan bunyi cek-ki kreh..
10 – 15 kali, dengan jeda waktu beberapa sampai belasan detik, semakin
lama semakin panjang jedanya. Kokok ini biasanya segera diikuti atau
disambut oleh satu atau beberapa jantan yang tinggal berdekatan. Ayam
betina berkotek mirip ayam kampung, dengan suara yang lebih
kecil-nyaring, di pagi hari ketika akan keluar tempat tidurnya.
sumber: https://id.wikipedia.org
Posting Komentar