MENGENAL AYAM ONAGADORI
Ayam Ekor Panjang Itu Bernama Onagadori
Bambang Adji Pratama dan Wim Indra Gunawan di Surabaya, Jawa Timur, memiliki kesamaan usai pulang bekerja: Naik ke lantai atas rumah, lalu membersihkan ekor ayam onagadori yang panjang agar tampak mengkilap.
Dengan lap basah Bambang membersihkan
bulu ekor mulai dari pangkal hingga ujung yang menjuntai ke bawah.
Sambil membersihkan, tak lupa ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan itu
merapikan bulu-bulu yang kisut atau terlipat. ‘Supaya bulu ekor tampak
bagus,’ katanya. Ritual itu dilakukan selama sekitar 1,5 jam sekaligus
mengecek pakan dan minum. Pada akhir pekan, baru ayam dimandikan.
Koleksi ayam onagadori Bambang mencapai
80 ekor. Ayam-ayam itu bergiliran dibersihkan. Setiap hari minimal 25
ekor onagadori ia rawat sendiri dibantu oleh istri dan kedua anaknya.
Onagadori-onagadori itu diperoleh setelah Pemerintah Kota Surabaya dan
Pemerintah Daerah Kochi di Jepang bekerja sama dalam program Twin City
pada Juni 1998. ‘Pada waktu itu saya diserahi tugas untuk menetaskan
183 telur onagadori dari 258 telur yang diberikan,’ katanya. Sisanya,
sebanyak 50 butir diserahkan ke kebun binatang Surabaya dan 25 butir
kepada mantan Walikota Surabaya, Sunarto Sumoprawiro.